Sistem Hidroponik “Irigasi Tetes”.
Metode ini memanfaatkan kerikil, arang sekam padi, pasir, dan bahan lain yang sudah disterilkan sebagai media tanamnya.
- Model hidroponik ini biasa digunakan untuk sayuran buah
- Media yang digunakan biasanya sekam bakar dan cocopeat
- Air yang mengandung nutrisi akan menetes sedikit demi sedikit ke dalam media tanam
- Kelebihan : Hemat air, air yang diberikan merata setiap tanamannya dan mudah dalam penyiraman
- Kekurangan : Oksigen dalam area perakaran sedikit apabila media terlalu padat
- Sistem Hidroponik “Wick system”.
- Dikenal pula dengan sistem sumbu dan hidroponik yang paling sederhana, dalam metode ini, tanaman di tanam disebuah media yang pada bagian dasarnya diletakkan larutan hara makro dan mikro, sehingga akar tanaman menyentuh dan menyerap larutan yang penuh nutrisi itu.
- Media yang digunakan biasanya rockwool atau sekam bakar
- Air yang mengandung nutrisi ditarik keatas dengan sumbu seperti prinsip daya kapilaritas air
- Kelebihannya : Mudah, murah dan disukai oleh pemula hidroponik
- Kekurangannya : Harus sering mengucek nutrisi minimal 2-3 kali sehari agar nutrisi mudah terserap dan oksigen tersirkulasi
Sistem Hidroponik “Nutrient film tehnique”.Pada metode ini, tanaman di tanam diselokan panjang dan sempit yang bahannya bisa terbuat dari plastik atau logam anti karat. Selokan itu dialiri oleh air yang penuh nutrisi hara, sehingga disekitar akar tanaman muncul lapisan tipis (film) yang merupakan makanan tanaman itu.- Model NFT sangat cocok digunakan untuk produksi sayuran
- Model ini memiliki oksigen terlarut yang tinggi dan nutrisi diberikan secara terus menerus. Otomatis tanaman menyerap hara lebih banyak dan mudah
- Yang perlu diperhatikan dalam NFT adalah kemiringan, tempat penyimpanan air dan perawatan NFT